Skip to main content

Newest Post

When I Miss My Friends

Bonjooouurr! Asli, kangen banget nulis disini 😄. Kalau dilihat-lihat, gue udah nggak blogging semenjak awal tahun 2021. Gue tidak ingin mengklaim diri gue sibuk, tapi pada kenyataannya, selama gue nggak nge- blog, banyak sekali hal yang perlu gue rumat sebagai budak korporat. Budak korporat disini nggak selalu negatif kok, hihi. I was attended a quite-long training from my company. Pelatihan yang biasanya hanya memakan waktu sekitar sebulan, ini bisa ditotal jadi tiga sampai empat bulan. Pelatihan ini sangat penting untuk karyawan baru di divisi gue, jadi gue nggak boleh menyia-nyiakannya. Apa yang gue dapatkan kemarin akan sangat mempengaruhi performa gue sebagai karyawan di perusahaan gue. Photo by Andrea Piacquadio from Pexels Aktivitas yang menurut gue melelakan--namun juga mengasyikan--ini lah yang membuat gue ngga fokus untuk berpikir yang lain. Oh, kalau ada teman-teman yang bilang gue aktif di media sosial tapi nggak blogging , somehow , ada feel yang sempat hilang disini. Un

Save Humanity

Perihal Imam Masjid Al-Aqsa ditembak saat selesai memimpin Shalat Jum'at dan Masjid al-Aqsa yang sempat dibatasi aksesnya dan ditutup oleh Israel
-------
Izinkan saya beropini.
Ini bukan masalah agama apa yang kita anut.
Bukan masalah budaya apa yang mengalir dalam kita.
Bukan masalah tanah siapa yang kita duduki.
Bukan masalah ada berapa Tuhan yang pantas dipercayai di muka bumi ini.

Ini masalah bagaimana diri ini memperlakukan dan mata ini melihat sesosok ciptaan yang tidak ada bedanya dengan kita.
Yang juga diciptakan dan disusun dengan tulang, dilindungi oleh daging dan kulit, dialiri oleh darah, dan membutuhkan oksigen yang bahkan tadinya kau sendiri tidak pernah membayar untuk menghirupnya.

Ini krisis kemanusiaan yang luar biasa.
Tidakkah kita bisa memposisikan diri sebagai seseorang yang ditendang, diinjak, diusir, dan tidak diperbolehkan untuk setidaknya mengucapkan syukur kepada Tuhannya, walaupun orang-orang menghancurkannya?
Kemudian setelah kamu bisa merasakan penderitaannya, kamu baru bisa menaruh empati kepadanya.
Berapa puluh tahun lagi kita butuh untuk setidaknya meminta pertolongan kepada Tuhan, untuk tidak hanya menolong kita disini, tapi menolong mereka disana?

Lawan mereka yang menjatuhkanmu, bukan mereka yang berbeda darimu.
Perlawananmu bisa dilakukan dari berbagai macam sisi.
Pastikan perlawanan ini menghasilkan sesuatu yang membuat keadaan lebih baik.

Jika kau masih merasa tidak bisa melakukan apa-apa kepada mereka, ingatlah, Tuhan selalu bisa melakukan apapun.
Panjatkan doa disetiap langkahmu, seperti sehari-hari kamu melakukannya.
Jangan diam... Buka mata orang-orang yang belum tau tentang peristiwa ini.
Sungguh, kamu belum hidup jika kamu belum berarti sedikit saja di dunia ini.

Comments

Other Posts