Skip to main content

Newest Post

When I Miss My Friends

Bonjooouurr! Asli, kangen banget nulis disini 😄. Kalau dilihat-lihat, gue udah nggak blogging semenjak awal tahun 2021. Gue tidak ingin mengklaim diri gue sibuk, tapi pada kenyataannya, selama gue nggak nge- blog, banyak sekali hal yang perlu gue rumat sebagai budak korporat. Budak korporat disini nggak selalu negatif kok, hihi. I was attended a quite-long training from my company. Pelatihan yang biasanya hanya memakan waktu sekitar sebulan, ini bisa ditotal jadi tiga sampai empat bulan. Pelatihan ini sangat penting untuk karyawan baru di divisi gue, jadi gue nggak boleh menyia-nyiakannya. Apa yang gue dapatkan kemarin akan sangat mempengaruhi performa gue sebagai karyawan di perusahaan gue. Photo by Andrea Piacquadio from Pexels Aktivitas yang menurut gue melelakan--namun juga mengasyikan--ini lah yang membuat gue ngga fokus untuk berpikir yang lain. Oh, kalau ada teman-teman yang bilang gue aktif di media sosial tapi nggak blogging , somehow , ada feel yang sempat hilang disini. Un

I Made My Own Songs

Hujan sesekali mengguyur beberapa daerah di Jawa Barat dari kemarin siang. Rasanya enak kalau ditemani dengan makanan berkuah yang hangat, ditambah lagi dengan teh atau susu yang hangat juga. Kopi juga boleh. Kemudian, kita bisa setel lagu-lagu indie yang nadanya sejuk-sejuk gitu waktu masuk ke telinga. 

Ngomong-ngomong soal lagu, gue jadi pingin curhat tentang pengalaman gue bikin lagu selama ini.

Iya, gue senang banget bikin lagu sejak SMA. Awalnya emang nggak niat bikin lagu, melainkan cuma buat puisi atau rangkaian kata-kata untuk mengekspresikan isi hati. Tapi ada peristiwa yang bikin gue berpikir bahwa, oh, gue bisa juga bikin lagu.

Photo by cottonbro from Pexels

Kisah Awal Suka Membuat Lagu

Waktu itu gue masih SMA kelas satu, tepatnya pada kegiatan Bulan Bahasa di sekolah gue. Setiap kelas harus mengirimkan tim untuk beberapa perlombaan yang berhubungan dengan sastra, secara itu memang untuk memperingati hari Bahasa Indonesia. Gue dan beberapa teman-teman gue dipilih untuk mewakili kelas gue dalam perlombaan musikalisasi puisi. Kita bikin puisi yang berhubungan dengan keragaman suku dan budaya di Indonesia. Konsep musikalisasi puisi kita adalah selain membuat puisi, kita juga membuatnya 'bernada'. 

Bersama teman gue yang gitaris, gue bikin musiknya. Gue cari nada, dia cari kordnya, karena waktu itu gue nggak ngerti gitar sama sekali. Kalian bisa dengar hasilnya disini:


Oke gue tau itu jadinya kayak lagu, bukan musikalisasi puisi. Makanya, kita nggak menang 😂. Tapi sungguh, gue bangga sama hasilnya. Musiknya enak dan gampang diingat (at least menurut gue). Sejak saat itu, gue terus-terusan bikin lagu walaupun hasilnya juga nggak gue perdengarkan ke orang lain.

Sebagai percobaan kedua, gue ikut musikalisasi puisi lagi setahun kemudian. Dengan tim dan kelas yang berbeda, akhirnya kami mendapat juara dua, tapi gue lupa dari berapa peserta. Gue nggak banyak ikut campur di bagian puisi, tapi gue banyak andil di bagian musiknya. Kali ini beneran kayak musikalisasi puisi, bukan lagu kayak yang awal ✌.

Pas mau lulus SMA, gue iseng-iseng buat musik lagi sama teman gue yang gitaris ini. Temanya perpisahan. Senangnya adalah lagu ini gue bawakan sebagai bagian dari suatu band. Sebenarnya juga buat senang-senang aja sih dan nggak diperdengarkan ke khalayak luas hahaha. But I was so proud of us.

Nggak Berani Publish

Setelah musikalisai puisi itu, gue jadi senang banget bikin lagu lagi. Dari tentang sakit hati, diam-diam suka, buat support diri sendiri, cinta sepasang kekasih, penantian, dan banyaaak lagi. Cuma gue masih minder kalau disuruh nyanyiin lagunya di depan orang banyak. Apalah aku, masih amatiran dan perlu banyak belajar lagi.

Sempat ada sih, satu lagu yang gue publish ke Instagram. Judulnya 3 Little Words. Gue tulis karena emang waktu itu lagi kasmaran 🙈. Yah, namanya juga kenangan ya. Nggak perlu dilupakan tapi perlu jadi pembelajaran (asek udah kayak orang bener). Nih, lagunya.

Ada satu lagu gue yang gue paling suka, yaitu tentang seseorang yang bersedia menunggu kekasihnya, yang mana pada saat itu mereka harus terpisah oleh jarak. Judulnya adalah Hujan pada Janji. Mereka hanya terikat oleh sebuah janji. Karena gue sangat senang melihat hujan, maka gue gabungkan saja cerita-cerita hujan di dalam lagunya. Musiknya juga gue buat sendu dan romantis gitu. Oh iya, mulai pertengahan SMA, gue udah mulai ngerti kord, jadinya gue udah bisa nyari nada sendiri.

Kalian bisa dengar disini : Hujan pada Janji - Ibel (Original Song)

Lagu-lagu yang gue buat memang rata-rata gue cari nadanya dengan ukulele. Kordnya tentu beda, namun nadanya nggak jauh beda. Ukulele lebih mudah bagi gue yang tangannya agak mini, jadi gue memilihnya instead of gitar. Walau ada gitarlele yang ukurannya juga mini, tapi dompet aku belum mumpuni kalau disuruh beli gitarlele *kode abis hahaha.

Baca Juga : Was A Song

Buat Lagu sebagai Ekspresi

Gue yakin, di dunia ini masih banyak orang-orang yang sulit mengungkapkan perasaan. Ada yang nggak bisa diomongin langsung, nggak bisa menuliskannya karena nggak tau kata-kata yang tepat, atau bahkan dia hanya bisa mengungkapkannya dengan cara-cara tertentu. 

Dari niatnya, gue emang membuat lagu-lagu ini sebagai cara gue mengekspresikan perasaan dan keinginan bermusik. Gue nggak minta dipuji atau didengarkan, namun kalau emang misalkan ada orang yang suka mendengarnya, gue akan sangat bahagia. 

Inspirasi dari lagu-lagu tersebut juga bisa datang dari manapun. Dari tanaman, benda, aktivitas di sekitar kita, atau bahkan lagu-lagu yang sedang tren di platform musik kekinian. Gue juga suka membuat lagu yang terinspirasi dari kisah orang lain. Seringnya sih, dari cerita teman-teman gue.

Photo by George Shervashidze from Pexels

Di satu titik, ada keinginan untuk merekam lagu gue secara proper di studio musik atau at least punya pengiring vokal, karena sejujurnya permainan alat musik gue nggak begitu bagus atau enak didengar. Tapi, gue nggak terburu-buru untuk semua itu. Gue sedang menikmati prosesnya.

Baca Juga : Meaning of Songs

Beberapa bulan ini emang gue nggak bikin lagu karena gue sedang mencoba melatih kemampuan menulis gue di blog. Ada sih, satu lagu yang sempat gue bikin saat pandemi ini dengan tema long distance relationship. Tapi lagunya udah tinggal kenangan karena orangnya udah nggak ada 🙈. Jadi, lagu-lagu yang gue bikin buat seseorang emang nggak gue lupakan, melainkan gue jadikan portofolio aja gitu, siapa tau ada yang ngerekrut hahaha.

Ada nggak yang suka bikin lagu juga?

Comments

  1. Musikalisasi puisi yang pertama emang enak banget didengernyaaa, kayak lagu-lagu yang khusus dibuat saat Asian Games atau pekan-pekan olahraga gitu😁. Mungkin saat itu saingannya berat-berat ya, jadi nggak dapet juara. Padahal banyak juga puisi-puisi atau syair yang dijadikan lagu sama beberapa vokalis di Indonesia, dan itungannya tetep disebut musikalisasi puisi.

    Sejujurnya aku selalu kagum dan tersepona sama orang-orang yg pinter bikin lagu dan ngerti musik, kayak kak Ibel—karena aku sendiri nggak bisa haha. Lebih tepatnya nggak pernah belajar, sekalinya mau belajar pun gak ada yang mau ngajarin. Kenapa yaa, padahal bagi-bagi ilmu gak rugi🙁. Alhasil yg bisa aku lakukan hanya nyanyi. Padahal kalau bisa musik, aku juga pingin banget sih bikin lagu. Mungkin kapan-kapan kita bisa collab kak, wkwkwk😂.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eeh masa sih?🙈 hahaha aku jadi tersipu. Lumayan ya berarti kalau dijadiin backsound pekan olahraga nasional🤣 Iya, waktu itu sainganku emang kakak-kakak kelas yang pastinya udah paham lebih dulu. Mungkin kalau aku gabungkan dengan sedikit bait puisi, jadinya bener-bener kayak musikalisasi..

      Terimakasih yaa Awl, penyemangat banget loh saat aku buntu mau nulis lagu apalagi abis ini hahaha. Eh eh aku otodidak juga kokk! Sekarang banyaakk banget soalnya channel youtube yang ngajarin musik. Kalau bikin lagu, aku juga ngikutin kata hati aja. Jelek juga bodo deh yang penting senang hahaha😂 yuuukk boleh lah, samasama belajar dulu kita!

      Delete
  2. Kak Jez ini udah suaranya bagus, pintar bikin lagu juga. Lengkap sekali 😍
    Anyway, aku ikut mendengarkan juga musikalisasi puisinya dan menurutku bagus 🤭. Yang ke1 aja udah bagus, apalagi yang sampai jadi juara ke-2 hihihi.
    Semangat terus untuk berkarya, Kak Jez! Baik dalam musik atau tulisan, aku akan selalu mendukung 😉

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe, terimakasih ya Li. Tapi aku benar-benar masih belajar, karena aku selalu lihat orang yang lebih baik dariku dan pasti ikutan terpacu.

      Waahh, senang deh kamu bilang bagus. Sayaang ya yang pertama nggak juara🤣

      Iyaa Li! Kamu juga yaaa, kutunggu cerita-cerita asikmu di bloogg

      Delete
  3. Instrumen ukulele itu emang passs didengerin pas musim hujan gini, mana judulnya juga ada unsur-unsur hujannya 😍

    Aku kagummm banget sama orang yang punya bakat di bidang seni lukis, musik dan tari. Simply karena aku nggak jago di ketiga bidang tersebut, walau aku sendiri suka musik dan nari 🙈 hobi atau bakat terpendam kayak gini harus sering-sering diasah, Ibell. Semoga mimpi untuk recording di studio bisa terealisasikan yaa 🤗

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi begitu ya Kak? Aku juga sebenarnya pake ukulele karena dari aku pribadi seneng mainin itu. Ditambah seneng banget denger suara hujan🖤

      Kak Jane, kalau bisa dibilang aku juga nggak jago-jago amat loh! Ini cuma sarana aku berekspresi ajaa. Seneng banget denger Kakak suka musik dan nari! Soalnya menurutku yang seneng nari tuh keren.

      Hehehe aamiin ya Kak semoga bisa terwujud😊 terimakasih doanya

      Delete
  4. baru pertama kali main ke blog ini dan ternyata ceritanya bagus. Mungkin bakal sering main ke sini kak ibel :D

    pertama kali lihat foto paling atas, aku pikir bikin lagu dengan cara record lagu-lagu dari radio menggunakan kaset. Seperti yang pernah aku bikin sebelum ada format mp3 (jadul banget)..wkwkkwkwk

    Seriusan suaranya bagus. Aku sangat menikmati lagu 3 little words. liriknya juga dalam. Meskipun alat musiknya sederhana, tapi pesan tersampaikan dengan baik dan aku menikmati lagunya..hehhehe

    Aku kagum sama orang-orang yang bisa bikin lagu dan memainkan alat musik. Karena aku sendiri juga ga bisa main alat musik....hahahhaa

    Terus berkarya yaa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mas Rivai, terimakasih sudah mampir😊 hehe boleh mas, selalu terbuka untuk siapapuun disini

      Hehe kayaknya aku agak salah memilih gambar🙈 abisnya gambarnya lucu dan ada unsur musiknya , jadi kupilih. Wah, mas pernah nulis tentang recording pake kaset itu kah? Jujur dulu aku cuma dengerin musik lewat kaset tapi ngga pernah ngerecord gitu😂

      Terimakasih mas, syukur deh ada yang menikmati hehe. Memang dibuat sangat sederhana sih, tapi tetep mau munculin kesan manis dan romantisnya.

      Boleh tuh mas belajar alat musik! Aku juga masih belajar kok hehe

      Delete
  5. Halo ini saya bw balik dari muhzakcom, wah artikel yang menarik mas. terimakasih

    ReplyDelete
  6. Waaah aku tuh bukan orang yang paham musik tapi selalu kagum kalo ketemu orang berbakat dalam bidang musik! Keren banget bisa bikin lagu sendiri 💕

    Aku suka banget deh sama lagu Hujan Pada Janji-nya Ibeel.. Liriknya pun bagus. Apalagi ini dengerin pas lagi hujan di luar jadi berasa pas 😄

    Semoga suatu saat bisa recording di studio yaa, semangat terus berkaryanya 💕

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi aku pun masih begitu Mbak, saat ketemu orang yang lebih jago musik, aku juga masih selalu kagum.

      Terimakasih ya Mbak Eya, hehe iya soalnya inspirasinya juga kebetulan baguus dan favorit aku banget. Rasanya calming gitu nggak Mbak? Hehehe

      Aamiin terimakasih doanya ya Mbaak!

      Delete

Post a Comment

Other Posts