Skip to main content

Newest Post

When I Miss My Friends

Bonjooouurr! Asli, kangen banget nulis disini ๐Ÿ˜„. Kalau dilihat-lihat, gue udah nggak blogging semenjak awal tahun 2021. Gue tidak ingin mengklaim diri gue sibuk, tapi pada kenyataannya, selama gue nggak nge- blog, banyak sekali hal yang perlu gue rumat sebagai budak korporat. Budak korporat disini nggak selalu negatif kok, hihi. I was attended a quite-long training from my company. Pelatihan yang biasanya hanya memakan waktu sekitar sebulan, ini bisa ditotal jadi tiga sampai empat bulan. Pelatihan ini sangat penting untuk karyawan baru di divisi gue, jadi gue nggak boleh menyia-nyiakannya. Apa yang gue dapatkan kemarin akan sangat mempengaruhi performa gue sebagai karyawan di perusahaan gue. Photo by Andrea Piacquadio from Pexels Aktivitas yang menurut gue melelakan--namun juga mengasyikan--ini lah yang membuat gue ngga fokus untuk berpikir yang lain. Oh, kalau ada teman-teman yang bilang gue aktif di media sosial tapi nggak blogging , somehow , ada feel yang sempat hilang disini. Un

My Dearest Bandung

Huaah, akhirnya gue kembali lagi ke blog! Setelah hampir lebih dari dua minggu nggak bisa ngerumat blog ini, sekarang gue memutuskan untuk meluangkan waktu di sela-sela pekerjaan domestik (re: pekerjaan sebagai anggota keluarga dan budak korporasi hahaha) untuk bercerita lagi di blog gue.

Dalam dua minggu ini, kita sempat melalui libur panjang bagi sebagian orang yang mendapatkan libur tersebut termasuk gue. Nggak bermaksud sombong, tapi libur panjang di minggu yang lalu emang sangat-sangat mengembalikan semangat hidup dan juga bekerja gue. Gue memutuskan untuk jalan-jalan dengan keluarga kecil gue untuk mengisi waktu weekend panjang itu.

Photo by Dinul hidayat from Pexels

Minggu ini, gue dihadapkan dengan tugas kantor yang cukup berat, yang membuat tubuh ini hampir ambruk kalau nggak di-dopping pakai makanan yang enak, vitamin, madu, Habbatussauda, susu, dan buah. Ditambah lagi, gue harus menyetir dari Jakarta ke Bekasi yang mana sekarang udah kembali macet karena PSBB sudah dilonggarkan. Syukurlah hari ini gue masih diberikan kesehatan dan minggu ini nggak menyebabkan masalah yang besar bagi gue.

Sejujurnya, gue masih kangen dan ingin banget jalan-jalan lagi. Sampai sekarang, gue menghindari ambil cuti karena gue juga nggak tau mau kemana. Gue masih dapat kesempatan Work from Home, jadi masih ada cukup waktu untuk me time. Di samping itu, keluarga gue masih memberikan persyaratan yang ketat bagi yang mau keluar kota naik pesawat. Begitu juga dengan kantor gue, dimana karyawan yang mau keluar kota memerlukan ijin dari Kepala Divisi. 

Gue sangat paham ini dilakukan untuk kepentingan kita bersama. Tapi kalau boleh flashback, biasanya kalau ada libur di akhir minggu, si Bapake (re: bokap) ngajak kabur ke Bandung.

Ya, gue mau bercerita tentang si kota kesayangan, Bandung, di post kali ini.

Photo by Dinul hidayat from Pexels

Bandung, Kota Sejuta Kenangan

Kalau bisa gue simpulkan, gue sebenarnya punya sedikit darah Bandung. Eyang Putri dari Bapake adalah orang asli Bandung, sedangkan Eyang Kakung dari Bapake berasal dari Pekalongan. Karena banyak keluarga Eyang yang ada di Bandung, Bapake sering berada di Bandung, entah untuk main, singgah, atau berkegiatan yang lainnya. 

Karena itu, kami sekeluarga sering mengunjungi saudara-saudara yang ada di Bandung. Dari gue masih kecil, walaupun gue tinggal di Bekasi, tapi Bapake sering buru-buru ngajak ke Bandung buat main sama saudara-saudara disana. Adik-kakak dari Eyang Putri juga masih ada yang tinggal disana, jadi sekalian silaturahmi juga. 

Selain main sama saudara, Mama sering bolak-balik Bandung untuk rapat atau menghadiri konferensi waktu gue masih kecil. Mama juga sempat kuliah di Bandung saat hamil adik gue yang pertama, jadi gue suka dititipin ke tante-tante yang ada disana.

Masuk ke waktu gue di tingkat SD, Pakde gue dari Mama kerja di Bandung dan dikasih rumah dinas yang nyaman banget. Pakde dan Bude gue sering mengundang keluarga Bude untuk menginap disana, sehingga kalau kami liburan bersama, kami bisa tidur berdempetan dan beralaskan kasur lipat aja di ruang TV.


Photo by Dinul hidayat from Pexels

Pernah suatu saat, Pakde ngajak gue berenang di kolam renang rekomendasi temannya. Kami membutuhkan waktu sekitar tiga jam kesana, namun saat sampai, tempatnya sudah mau tutup hahaha. Untungnya, kami sempat main air sebentar. Sekitar setengah jam lah.

Pernah juga, gue keliling kota sama sepupu gue dan berujung di toko yang menjual Surabi Bandung. Karena nggak suka dan merasa Bandung dingin banget waktu itu, gue ngumpet aja di mobil sambil dengerin lagu Kekasih Sejati dari Monita. Inget nggak, kapan pertama kali lagu ini keluar? Ya pokoknya dekat-dekat waktu itu deh. 

Cerita lainnya, adik gue yang pertama pernah kena demam berdarah waktu gue tinggal ke Bandung. Entah karena daya tahan tubuhnya sedang lemah atau gimana, tapi Mama bilang dia jatuh sakit karena sedih ditinggal gue ke Bandung hahaha. Saat itu, gue sedang menginap di rumah dinas Pakde gue bersama sepupu-sepupu dari keluarga Mama.

Saat gue SMP, Bapake juga sempat kerja di Bandung selama kurang lebih empat tahun. Gue, Mama, dan adik-adik yang notabene masih harus beraktivitas di Bekasi tentu harus LDR dulu ama Bapake. Tapi, setiap minggu kami pasti sempatkan kesana, karena kapan lagi bisa ke Bandung dan dapat penginapan gratis hahaha. Yang utamanya sih, kami ke Bandung karena menengok Bapake.

Baca Juga : Goes to Bandung

Photo by Dinul hidayat from Pexels

Semenjak SMA, gue sudah mulai jarang ke Bandung karena gue termasuk yang lumayan sibuk waktu SMA *gaya. Tapi seriusan, buat main aja gue jarang banget, karena kebetulan gue masuk di kelas akselerasi. Ditambah lagi, saat kuliah, gue harus merantau ke Surabaya. Palingan gue kabur ke Malang waktu kuliah karena Malang mirip-mirip gitu suasananya sama Bandung, walaupun nggak ada yang bisa menggantikan Bandung di hati gue.

Nah, saat SMP dan SMA ini adalah saat-saat gue masih culun-culunnya dalam hal romantisme hidup. Bandung adalah saksi bisu gue yang menangis karena disakiti, marah karena dibohongi, dan kecewa karena dijatuhkan. Udah terdengar kayak novel-novel teenlit belum?

Lulus kuliah, saat gue bisa ke Bandung lagi, gue seneng luar biasa. Tapi saat tahu bahwa Bandung udah sangat-sangat macet, gue agak kecewa sih. Akhirnya gue memutar otak untuk menikmati Bandung dari sisi yang berbeda, yaitu dengan melewati jalan-jalan yang masih asri pohonnya, masih asli model rumahnya dengan rumah Bandung jaman dahulu, minum bajigur di pinggir jalan, atau melewati bangunan-bangunan kuno Bandung yang tetap dijaga keutuhannya.

Ah, mungkin kalau diceritakan semua disini, gue bakal bikin terlalu banyak part, karena nggak akan selesai!

Kegiatan yang Sering Dilakukan di Bandung

Semua orang yang pernah ke Bandung pasti punya kegiatan-kegiatan yang kerap dilakukan disana. Begitu pula dengan gue dan keluarga gue. Ada beberapa rutinitas yang selalu kami lakukan dan kami nggak pernah bosan, let's check it out!

Kulineran

Kita pasti tahu bahwa Bandung itu punya banyaak banget makanan enak. Ada beberapa makanan yang menjadi andalan kami sekeluarga. Tadinya sih, Bapake yang merekomendasikan. Tapi kami malah ketagihan dan akhirnya kesana terus deh. Kegiatan kuliner ini gue bedakan jadi siang dan malam karena mencocokan dengan rasa dan vibes dari restorannya hihi.

1. Kuliner Siang

Saat makan siang, gue dan keluarga punya tempat langganan yang nggak pernah luput dari itinerary kami. Tempat ini juga selalu ramai oleh pendatang karena memang enak banget rasanya. Gue suka makan di Mih Kocok Bandung Mang Dadeng atau di Mie Baso Akung. Pokoknya tergantung tingkat keramaian aja hehe. Mih Kocok Mang Dadeng ini sudah lama berdiri di Bandung dan masih menggunakan arang dalam memasak untuk menjaga rasa dari mi kocoknya. Sedangkan Mie Baso Akung punya banyak sekali menu mi, entah asin atau yamin, dan porsinya banyak pol! Senang banget aku tuh. Di depan tempat makan mi kocok, ada es durian yang enak banget juga dan gue nggak pernah ketinggalan untuk beli itu.

2. Kuliner Malam

Jika malam sudah tiba, adik gue yang pertama pasti cepat-cepat minta dibawa ke rumah makan Sop Konro Marannu. Sebenarnya, rumah makan ini adalah cabang dari rumah makan yang ada di Jakarta. Tapi, kami mencari suasananya sehingga lebih betah untuk makan sop konro ini di Bandung. Bapake suka ngajak minum bajigur sama makan pisang goreng, jadi gue sering bawa mereka ke Bajigur dan Bandrek Asli Supratman. Kita bisa mendengarkan senandung dari para musisi jalanan disana sambil ditemani hangatnya bajigur atau bandrek dan pisang goreng. Selain itu, Bapake senang cari es krim atau gelato kalau sudah makan makanan berat. Kalau ini, gue bisa cari dimana saja yang kebetulan ada di dekat kami.

Window Shopping

Bandung sangat terkenal dengan factory outlet-nya, jadi jangan salahkan kami kalau kami belanja terus disini! Gue dan keluarga senang banget strolling around Jl. LLRE Martadinata Bandung atau dikenal sebagai jalan Riau. Apapun bisa kami lakukan disana, dari belanja, nongkrong, jalan dari ujung ke ujung dan balik lagi ke mobil, dan bisa menghabiskan waktu hampir lebih dari setengah hari! Kami juga suka jalan kaki di sepanjang Jl. Cihampelas, karena disana kita bisa menemukan banyak snack enak dan pakaian yang murah meriah. Selain itu, kami juga suka ke Jl. Ir. H. Juanda Bandung, karena dulu banyak banget factory outlet disana. Sayangnya, banyak factory outlet yang sudah tutup karena terkena imbas pandemi. Huhu sedih ya.

Mampir ke Mall

Karena kami terbiasa hidup di kota yang terlalu banyak mall, kami malah mencari mall lagi di Bandung. Kalau buat gue sih, biasanya untuk membandingkan barang-barang yang ada di Jakarta dan Bekasi dengan di Bandung. Mall andalan gue adalah Paris van Java Mall, Cihampelas Walk (CiWalk), dan Bandung Indah Plaza. Kami nggak keseringan kesini sih, cuma menjadikan mall-mall ini sebagai destinasi terakhir kalau nggak punya tujuan lagi.

Main di Theme Park

Kegiatan yang satu ini dulu sering kami lakukan, seperti ke Farm House Bandung, Rumah Sosis, Grafika Cikole, Floating Market Lembang, Trans Studio Bandung, dan masih banyak lagi. Apalagi sekarang ini makin bertambah taman-taman bermain keluarga yang dibuat di Bandung dan ramai oleh pengunjung. Namun karena Bandung semakin padat, apalagi arah ke Lembang yang super duper WOW macetnya kalau weekend atau saat liburan, kami sering mengurungkan niat kesana dan berakhir di hotel atau kafe-kafe estetik yang ada di sekitaran hotel saja.

Photo by Andreea Ch from Pexels

Muter-muter Bandung Pakai Mobil

Bapake itu senang sejarah. Beliau suka menceritakan detil-detil dari tempat yang kami lewati di Bandung. Dari Jl. Asia Afrika dan bangunan-bangunan kunonya, makanan-makanan yang dulu ada di Jl. Merdeka, hotel-hotel horor dan tua di Bandung, sejarah jembatan San Fransisco, dan banyak cerita lainnya. Mama juga suka cerita tentang pengalamannya kuliah di bandung dulu. Cerita-cerita itu diluapkan di dalam mobil saja, sambil muterin kota Bandung. Bebas mau kemana aja, selama masih di Kota Bandung dan di Mobil.

Kalau ditanya kenapa nggak ada wisata alamnya, yah, karakteristik keluarga kami mungkin berbeda. Bapake sama Mama udah nggak sekuat itu untuk diajak naik ngeliat Kawah Putih atau Kawah Gunung Tangkuban Perahu. Kami juga nggak bisa terlalu jauh berkunjung dari perkotaan karena kami tidak punya supir dan yang diandalkan adalah gue sebagai supirnya. Jadi, untuk meminimalisir hal-hal yang nggak enak, rutinitas kami cuma seputar itu aja.

Photo by Element5 Digital from Pexels

Gue sudah mencicipi kota-kota seperti Surabaya sebagai tempat kuliah, Malang sebagai tempat skripsian, Yogyakarta dan Semarang sebagai kampung halaman Mama dan saudara-saudaranya, beberapa kabupaten di Jawa Timur dengan pantai dan gunungnya, Bali sebagai destinasi liburan yang asik, dan kota-kota lainnya di luar pulau Jawa.

Tapi nggak ada yang bisa mengalahkan si Bandung ini.

Kalau kalian, punya nggak sih kota kesayangan yang nggak pernah bisa tergantikan oleh kota-kota lainnya di hati kalian?

Comments

  1. Ada.. Bogor..hahahaha.. dah 42 tahun tinggal di kota ini dan tidak terlintas niat untuk pindah..

    Bandung, dulu saya sebulan bisa 4 kali bolak balik Kota Kembang karena harus berkunjung ke pabrik. Selama 11 tahun saya begitu.

    Kalau dipikir pikir mirip Bogor dalam ukuran yang lebih besar.

    Kulinernya menyenangkan, hawanya masih lebih sejuk, cuma macetnya.... uaampuun.. apalagi saya biasa pergi ke kawasan industri di Banjaran dan Bojong Soang. Mangstab banget dah macetnya.

    Tapi, memang untuk hiburan, kota ini menyenangkan karena banyak sekali pilihan.

    Mungkin saya akan lebih rutin ke Bandung setelah pandemi karena putra semata wayang saya kuliah di salah satu universitas disana..

    Kota yang menyenangkan, tetapi teteeeppp Bogor cinta saya..:-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe terlihat sekali dari pengkhususan nama blognya Mas Anton, Lovely Bogor๐Ÿ˜Š Syukurlah, senang sekali mendengar Bogor menjadi kota kecintaan Mas Anton.

      Waah, berarti bolak baliknya antara Bogor-Bandung ya? Jaraknya lebih-lebih dong daripada Bekasi-Bandung๐Ÿ˜… Luar biasa juga kalau harus bolak balik sampai 4 kali sebulan begitu.

      Kuakui Bogor juga punya pesona sendiri. Apalagi kalau udah naik-naik ke puncak gunung... Itu juga bagus banget. Cuma sepertinya aku nggak banyak eksplor Bogor, jadi taunya ya seputar itu-itu aja.

      Hihi aku setuju sama macetnya itu uampuunn.. sekarang makin parah kalau musim liburan. Berarti setelah ini Mas Anton akan bolak balik Bandung lagi ya walaupun nggak sesering dulu๐Ÿ˜‚

      Terimakasih atas cerita Bogornya Mas!

      Delete
    2. Yah memang jauh Alfiya, cuma kan mau tidak mau karena tugas. Paling kalau malam saya kelayapan kalo pas harus nginep.. sampe banyak kejadian lucu sampe mencengangkan kalo pas di Bandung mah.. Hadeuhh..

      Yang saya paling inget mah.. dan suka makan kalo di Bandung itu soto mie pake brutu.. hahaha.. keren tuh idenya dan makanannya dan enak.

      Iyah, saya bakalan kembali rutin ke Bandung setelah pandemi. Senang sih karena memang kota yang juga seru untuk ditelusuri..

      Mungkin nanti kuminta si Kribo cilik bikin Lovely Bandung aah.. wakakakaka

      Delete
    3. Betul juga sih, demi tugas makanya harus dijalankan ya Mas. Hehe ternyata kenangan Mas Anton sangat banyak juga yaa di Bandung :D

      Hahaha sejujurnya aku tidak suka brutu... Soalnya kalau makan soto mie mah kayak orang-orang pada umumnya aja gitu wkwk. Tapi unik juga idenya Mas.

      Asik, nanti boleh lah diselipkan di post-post Mas Anton tentang cerita Bandung di masa kini dan masa dahulu kala ketika masih dihantui oleh tugas kantor hahhaha

      Delete
  2. Kalo ngomongin kota kesayangan sih aku pilih Jogja! hehehe. Aku bukan dari sana sih karena aku ini rantauan dari Sumatera tapi aku kuliah disana 4 tahun dan cukup 4 tahun tapi bikin cinta banget sama Jogja. Orangnya ramah-ramah, wisata kuliner banyak, wisata alam banyak, wisata apa aja ada deh. Apalagi sekarang makin komplit duh jadi kangen Jogja.

    Tapi kalo Bandung aku juga suka banget Mba. Meskipun jarang juga ke Bandung tapi lumayan familiar juga karena ayah dulu kuliah di Bandung jadi kalo jalan-jalan kesana sekalian nostalgia. Bandung itu juga lengkap banget sih emang, tapi aku paling suka belanja disana hahaha apalagi kalo udah ke Dago, udah deh puterin aja FO yang ada disana sampe bingung hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Naaah ada wong jogja disinii☺️ Setuju banget sama pendapat kamu tentang Jogja. Disana mau ngapain aja bisa ya, dari pantai ke gunung, beli makan murah banget ke mahal banget, semuanyaa deh๐Ÿ˜‚ Tapi sayang, Jogja terlalu jauh kujangkau kalau nggak pake pesawat, jadinya posisinya tergantikan deh sama Bandung.

      Hahaha Dago for the winner! Aku juga suka nostalgia disana, seru banget. Tapi sayang nih, terakhir aku kesana udah banyak FO yang tutup di Dago huhuhu.

      Semoga bisa ke Jogja dan Bandung lagi ya kitaa!

      Delete
  3. Orang Bandung hadiir ahahaa.. Bukan orang Bandung beneran sih aku, cuma perantau dari Bogor ๐Ÿ˜‚

    Jaman aku pertama tinggal di Bandung tahun 2006/2007an dulu masih ga terlalu macet padahal. Dalam sehari bisa jalan dari ujung ke ujung jelajahin beberapa lokasi sekaligus. Sekarang sih, udah ga bisa ๐Ÿ˜ฉ

    Memang bener sih, Bandung itu kota yang ga bisa ga dikangenin.. Jaman kuliah dulu, kalo libur semesteran penginnya cepet-cepet balik ke Bandung lagi karena enak aja gitu di Bandung mau ke mana-mana gampang dan ga terasa jauh banget ๐Ÿ˜†

    Btw kulineran favorit kita hampir samaaa deh Ibel.. Aku juga suka banget sop konro marannu, biasanya bisa sebulan sekali makan ke sana dan ga pernah cukup kalo cuma pesan satu menu hahaha.. Mie Akung juga suka banget bakmi dan yamien manisnya ๐Ÿ˜

    Btw udah pernah cobain cuanki serayu atau sate pak gino? Ini kuliner terkenal juga di Bandung.. Tapi kalo warung sate enak di Bandung favoritku ada di pujasera Jl. Burangrang, tapi kayaknya dia ga terlalu terkenal deh :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha halo perantau dari Bogor๐Ÿ˜Š

      Setuju Kak! Tahun segitu di Bandung nggak ada maceet. Mau ngapain aja dalam sehari tuh juga bisa dulu di Bandung. Tapi apa daya, Bandung sudah mulai tereksplor dan akses kesana sudah sangat gampang. Bersyukur juga sih, pariwisatanya jadi meningkat.

      Hehe sebenarnya kota Bandung sendiri nggak terlalu besar juga ya Kak. Palingan terlihat besar karena kabupaten Bandungnya juga deket..

      Aaah seneng banget ada yang suka juga! Disana selalu rame banget, sampe pusing aku kalau nyari tempat duduk๐Ÿ˜‚ walau rame juga terbukti enak ya hehe. Aku juga suka banget sama yaminnya๐Ÿ˜

      Huhu aku belum cobain itu nih... belum kesempetan kesana terus. Harusnya aku juga mau cobain batagor Riri yang hits itu, tapi apa daya belum punya waktu. Kalau mau jastip rasanya beda aja gitu kan ya๐Ÿ˜‚ btw terimakasih kak rekomendasinya, nanti aku cobain๐Ÿ‘๐Ÿป

      Delete
  4. Haduuuuh pagi ini sudah baca dua post mengenai Bandung, termasuk post mba Jez dan mendadak jadi ingin ke sana ๐Ÿคฃ

    Bandung buat saya yang paling diingat adalah kuliner dan FO nya hahahaha. Senang banget belanja produk di FO karena harganya murah dengan kualitas nggak murahan ๐Ÿ˜†

    By the way, mba Jez nggak suka surabi? Hehe. Saya suka banget makan surabi tapi yang sudah dimodif kasih topping ini itu. Terfavorit saya sudah pasti surabi cokelat keju susu ๐Ÿ˜

    Teruuus, nggak lengkap rasanya jika ke Bandung tapi nggak mampir ke Dago, Ciumbuleit, dan PVJ hahaha. Cafe di Bandung pun cantik-cantiiiik. Huhuhu. Terima kasih sudah membawa saya kembali pada kenangan akan Bandung mba ๐Ÿ˜

    Semoga Corona cepat hilang, agar mba Jez dan keluarga bisa PP Bekasi-Bandung dengan leluasa ๐Ÿ’•

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kak Enoo, ayo ke Bandung!๐Ÿ˜‚

      Setuju Kak, dulu hampir semua baju pergiku dibeli di FO Bandung hahaha. Modelnya dulu juga banyak yang lagi in.. Jadi lumayanlah buat gaya hahaha.

      Sebenernya nggak suka surabinya pas kecil Kak. Sekarang aku fine fine aja selama disodorin๐Ÿ˜‚ kayaknya dulu masih aneh aja gitu makannya hahaha nggak tau deh kenapa. Enak banget itu pasti toppingnya coklat keju susu Kaaak

      Rute kita hampir sama kayaknya Kak kalau ke Bandung. Kafenya lucu-lucu, iya banget. Yang aku heran makanannya tetep enak walaupun kafenya lucu, soalnya ada aja kafe yang instagramable tapi makanannya rada zonk๐Ÿ˜”

      Hehe selamat bernostalgia dengan Bandung yaa Kak Eno. Aamiin aamiin semoga pandemi ini cepat selesai๐Ÿ˜Š

      Delete
  5. Ola Kak Jez! Long time no see~

    Aku jadi rindu ingin ke Bandung :( Bandung ini salah satu destinasi liburan yang pilihan tempat wisatanya lebih banyak daripada ke Puncak, jadi aku sama teman-teman atau keluarga, lebih senang untuk ke Bandung walaupun jaraknya lebih memakan waktu. Terakhir aku ke Bandung sih tahun lalu, tapi rasanya kok udah lama banget ๐Ÿ˜‚. Terus yang bikin rindu ke Bandung adalah Se'i Sapi Lamalerah. Astaga, aku dan teman-teman menyesal banget karena cuma 1x makan Se'i Sapi ini saat tahun lalu ke Bandung karena super enak! Kak Jez udah pernah makan belum?
    Meskipun akhirnya di daerah tempat tinggalku udah banyak tempat yang jual Se'i Sapi, tapi belum ada yang ngalahin enaknya Se'i yang di Bandung ๐Ÿ™ˆ.

    Kalau ditanya kota kesayangan, jawabanku pasti mainstream deh sebab aku akan jawab Bali ๐Ÿคช. Eh Bali pulau sih, masuk hitungan nggak ya? Masukin deh ๐Ÿ˜‚. Meskipun baru 1x ke Bali tapi Bali udah membuatku jatuh cinta sama semua-muanyaaa apalagi kalau bisa lihat om bule ganteng #eh #lho

    ReplyDelete
    Replies
    1. Long time no see juga Lii!

      Hihi ayo ayo ke Bandung xD aku pun setuju Li, kalau masalah liburan, keluargaku masih lebih memilih Bandung walaupun Puncak juga nggak kalah menarik. Mungkin yang bikin terasa lama itu kangennya kali ya Li? Sepertinya Bandung juga udah merindukan Lia wkwk.

      Aku pernah cobain Se'i Sapi ituu, tapi sayang varian sambel ijo nya abis, padahal yang aku incer itu. Waah, bagus deh kalau kamu sudah menemukan Se'i Sapi yang pas, tandanya kamu harus segera ke Bandung lagi dengan alasan rindu si Se'i Sapi Lamalera ini :)

      It's okay, kurasa Bali pun menjadi surga dunia yang dirindukan oleh banyak orang kok! Hahaha Bali masih bisa dispesifikan lagi Li, kota atau kabupaten apa yang mau dikangenin.. Kota-nya cuma Denpasar soalnya hahaha

      Btw aku jadi rindu Bali juga. Semoga kita bisa segera traveling lagii!

      Delete
  6. Ibelll, seneng banget long weekend kemarin dapet kesempatan berlibur bareng keluarga yaa :D

    Bandung juga salah satu kota yang menyimpan kenangan khususnya zaman aku SMA. Waktu itu papa mamaku sempat punya kerjaan yang mengharuskan mereka bolak balik Bandung hampir tiap weekend. Kalau ada kesempatan, aku pasti minta ikut walau hanya menginap di rumah kontrakan di sana. Kadang-kadang aku malah ngajak seorang sahabatku buat berangkat bareng hahaha. Dan aku masih inget banget pertama kali belajar nyetir motor itu justru di Bandung wkwkwk belajar di komplek rumah kontrakan sampai teriak-teriak bareng adik ๐Ÿคฃ kalau ada waktu, biasa kami juga ke PVJ, sama mall apa gitu yang punya resto dimsum enak, sekarang udah gak ada sih. Terus sama kayak Mba Eno, mamaku gak pernah absen ke FO kalau ke Bandung ๐Ÿ˜† FO favorit kami teteppp Rumah Mode sama Blossom. Tapi sepertinya makin ke sini FO udah agak jarang digandrungi yaa?

    Sejak ortu udah nggak lagi kerja di sana, malah udah jarang lagi ke Bandung. Baru deh setelah nikah aku suka bujuk-bujuk suami buat ke sana. Tahun 2018 kemarin rezeki banget bisa dua kali ke Bandung dalam setahun. Sekarang rutinitas kami kalo ke sana malam harus ke Sudirman Street, pagi makan bakmie gang luna hahaha

    Ahh, makasih Ibel udah nulis Bandung, jadi nostalgia bareng deh ๐Ÿ™ˆ

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Kak Jane, semoga long weekend Kakak kemarin spent well juga yaa bareng keluarga :)

      Wah berarti cukup lama juga ya, Kak Jane bolak balik ke Bandung. Asik bangeet Kak, kan nggak perlu merogoh kantong untuk menginap di hotel karena sudah ada kontrakan :) Hahaha diliatin sama orang-orang komplek nggak Kak waktu teriak-teriak belajar nyetir motor? xD

      Destinasi kita ternyata sama jugaa ya, teteeup ada si PVJ ini sama FO. Mungkin Rumah Mode masih ramai dikunjungi karena disana nggak cuma FO yang dia tawarkan, tapi juga ada rumah makan dan tempat oleh-oleh kecil. Kalau Blossom... kalau nggak salah udah sepi pengunjung sih Kak seingetku.

      Ah, jalan Sudirman! Jujuur aku belum kesana, dan ingin kesana tapi masih suka riweuh sama tempat parkirnya yang terbatas. Mungkin lain kali kalo kesana aku harus naik taksi online aja kali yaaa biar tenang..

      Sama-sama Kak, terimakasih juga sudah sharing pengalamannya :)

      Delete
    2. Untungnya nggak dipelototin tetangga komplek sih waktu belajar motor, yang ada aku digonggongin anjing mereka wkwkw ๐Ÿคฃ

      Iya benerrr. Aku tiap ke Sudirman Street pasti naik taksi online meski ada kendaraan sendiri. Soalnya suamiku males cari parkirnya segala macam, belum lagi memang daerah situ macet banget yaa. Naik taksi tinggal turun dan naik aja hihi

      Delete
  7. Waktu kuliah di Malang, cita-cita banget tinggal dan bekerja di Malang. Tapi kalau lihat kondisi Malang sekarang yang macet dimana-mana dan kotanya yang sudah mulai banyak mall dan terlalu kekotaan, sudah berhenti rasa ingin tinggal di sana. Hehehe...

    Cuma pernah ke Bandung sekali, sehari semalam aja, belum tau rasanya merindukan kota Bandung :D semoga suatu saat bisa kembali ke sana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mbak :)

      Dulu saat aku pertama kali datang ke Malang, rasanya juga ingin bekerja disana dan punya villa untuk liburan di Batu. Tapi aku juga setuju sama Mbak Uphiet, sekarang Malang udah macet juga sejak ada jalan tol yang langsung mengarah kesana. Cuma nggak menutup rasa rindu sama kota ini sih hihi.

      Aaamiin Mbak, semoga bisa ke Bandung lagi ya :)

      Delete
  8. Halo ibell :D
    akhirnya update lagi..hahhahaha

    Ahh, ngomongin tentang bandung. Aku juga ada cerita di sana. Sejak 2014, hampir tiap tahun aku pergi ke bandung. entah itu hanya ketemu teman, ikut acara, atau cuma nikmati suasananya aja. Tahun ini belum ke bandung. Belum ada rencana karena pandemi kayak gini. Aku pernah ikut acara keliling bandung yang diadakan sebuah komunitas di sana. dari acara tersebut, jadi lebih menikmati bandung dengan cara yang lain. Tentu saja seru.

    Agustus 2019 aku ke bandung, lebih banyak menghabiskan waktu di braga lihatin aktivitas warga di sana. Kalau kulineran tentu saja ga lengkap kalau ga ke batagor serayu. Antrinya emang lumayan lama, selesai makan juga ga boleh lama-lama karena sudah ada pengunjung lainnya yang menunggu...hahahha

    eh aku setuju dengan malang itu mirip dengan bandung. Aku pas di malang juga merasa gitu. Ini hawa dinginnya mirip bandung. kemudian jalan sempit dan keramaiannya sudah sama dengan bandung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hola Mas Rivai, iyanih, setelah sekian purnama nggak nulis hahaha #lebay

      Seru banget Mas pasti kalau ke Bandung sama komunitas. Feelnya pasti berbeda ya, dan ada aja kenangan baru yang terjadi. Kalau udah bareng sama teman-teman mengeksplor kota baru tuh rasanya asiikk. Lagi-lagi karena pandemi yaa belum bisa kesanaa

      Wah, kalau boleh tau dalam rangka apa mengamati warga disana? Ngomong-ngomong tentang Jl Braga ini, aku juga suka sekedar lewat sini dan ngeliatin gedung-gedungnya yang jadul, jadi vibes tempo dulunya masih kerasaa banget. Kayaknya batagor serayu boleh ini jadi tujuanku selanjutnya hahaha

      Hihi, iya Mas, Malang pun banyak kulinernya mirip seperti Bandung juga :D

      Delete
    2. tidak dalam rangka apa-apa ibel. emang senang lihat dan motret aktivitas warga aja.
      khan kalau di braga itu selalu ramai. Ada pelukis jalanan, ada yang nongkrong di coffee shop, ada anak2 remaja yang berfoto di sana, ada penjual bunga, dll. makanya braga tidak pernah sepi dari aktivitas warga. tempat yang seperti ini biasanya juga sangat cocok untuk hunting foto tema street photography.

      Jadi pengen bikin artikel bandung yang aku kunjungi di bulan agustus 2019 kemarin...hahhaha

      Delete
    3. Keren banget, paham sih kalau memang sudah di dalam bidang memotret, pasti nggak akan luput dari memperhatikan lingkungan sekitar. Sayang banget aku belum pernah hunting disana, tapi aku akan selalu mengusahakan untuk mampir dan berjalan kali disana.

      Ayo mas buat! Pasti asik cerita-cerita tentang Bandung, apalagi dari sudut pandang yang beda-beda๐Ÿ˜Š

      Delete
  9. Baca blog ini jadi keinget rencanaku ke Bandung beberapa minggu lalu yang tidak terlaksana, tapi jadi jalan-jalan virtual disini hehe..
    Liburanku ke Bandung yang paling aku ingat adalah ketika aku dan teman-temanku ada kegitan berkuda dari kampus di daerah lembang, dimana aku nginep di bandung selama semingguan. Dinginnya dan sejuknya udara di bandung bakalan selalu keinget ๐Ÿ˜Š

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga Kak Aqma bisa merealisasikan rencana ke Bandung ya Kakk!

      Lama juga ya, kalau menginap di Bandung selama seminggu. Aku sudah lamaaa juga sih menginap di Bandung selama itu, kalau nggak salah waktu SMP kali ya hahaha. Wah setauku tempat berkuda di lembang itu di De Ranch, iya nggak Kak? Hehe.

      Setujuu, walau sekarang nggak sedingin dulu tapi teteuup lah Bandung di hati xD

      Delete
  10. Hola mba Jez, udah lama banget nggak kesini hehe.

    Ngomongin Bandung, kayaknya lebih hangat dari Jakarta, meski belum pernah mengunjungi keduanya, hahaha.

    Tapi nyebut namanya udah lansung aja terasa banyak hal hangat yang bisa dikunjungi di sana, dunno why, mungkin karena saya ngiler nengokin foto-foto kakak saya yang dulu liburan ke sana dan kesel nggak diajak hahaha. Sebenarnya diajak sih, tapi yang nggak jadi ikut, soalnya bentrok banget sama kegiatan kampus yang saat itu nggak bisa saya tinggalin dan saya tidak menyesal. Lha? Jadi curhat dong, hahaha.

    In the end, happy November mba Jez, semangat selalu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halooo, wah terimakasih sudah main kesini lagi!

      Sejauh aku punya memori tentang Bandung, betul sih Bandung masih lebih hangat dibanding Jakarta. Jakarta mah udah panaaaas xD semoga kamu segera punya kesempatan untuk berkunjung ke keduanya ya :)

      Sayang sekali ya, waktu itu belum ikut. Tapi ngga apa, berarti harus jalan-jalan virtual dulu. Sekaligus mencatat destinasi-destinasi yang mau dikunjungi kalau punya kesempatan kesana nanti~

      Selamat November dan semangat juga buat kamu <3

      Delete
  11. Kirain mbak alfiya cuma pernah di Bandung, Bekasi sama Jakarta, eh ternyata sudah banyak melanglang buana ke berbagai kota seperti Surabaya saat kuliah, Malang saat skripsi, Yogyakarta dan Semarang sebagai kampung halaman mama, komplit pokoknya.

    Di Bandung memang katanya banyak outlet murah makanya teman saya yang di Tangerang ada yang sengaja ke Bandung buat beli pakaian, tapi sekalian jalan-jalan sih, kulinernya juga enak.

    Kalo saya pernah sekali ke Bandung itu juga karena tidak sengaja. Jadi ceritanya waktu itu mudik dan belum ada tol Cipali. Karena jalur Pantura macet maka diarahkan ke jalur tengah. Eh di daerah Sumedang bingung tahu tahu nyasar ke Bandung, gara garanya ngikutin mobil di depannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. Ngapain jadi ngikutin mobil yang ada di depannya, om. Jadi nyasar dong hahha

      Delete
    3. @Mas Agus : sejujurnya belum komplit, karena baru kota-kota besar aja (rata-rata ibukota provinsi).

      Hehe mungkin dulu pakaiannya masih bagus-bagus dan up to date ya, atau mungkin sekarang masih ada factory outlet incaran temannya mas itu... di samping itu, pasti tetap kulinernya yang dikejar yaa

      Hahaha seharusnya bisa liburan juga Mas di Bandung itu, sekalian๐Ÿ˜Š justru mobilnya yang di depan itu menunjukkan destinasi yang bagus juga๐Ÿ™ˆ

      @Mas Dodo : kayaknya sudah fokus nyetir Mas Agusnya waktu itu, jadi lupa arah... ๐Ÿ˜‚

      Delete
  12. Haloo mba, salam kenal. Ini pertama kali aku berkunjung ke sini..

    Ngomongin Bandung, menurutku adalah kota yg paling nyaman yg pernah aku kunjungi. Suasananya beda gitu dari kota2 lain. Ada ketenangan batin yg muncul *ehApaSih. Tapii beneran loh, rasanya adem gitu di hati ngelihat suasana di sana ๐Ÿ˜€

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mas, terimakasih yaa sudah berkunjung kesinii๐Ÿ˜Š sering-sering juga nanti kesini✌๐Ÿป

      Hehe setujuu Mas! Memang benar, pasti bisa aja ngelakuin inner healing disana. Aku juga gitu๐Ÿ˜Š toss!

      Delete

Post a Comment

Other Posts